Produk Wood Pellet dan Rempah-Rempah Kendal Tembus Mancanegara

Produk Wood Pellet dan Rempah-Rempah Kendal Tembus Mancanegara

Dengan mengandalkan pemasaran melalui online, product wood pellet, rempah-rempah kering dan serbuk ekstrak product UMKM Kendal, mampu merambah ke mancanegara.

Adalah product wood pellet, rempah-rempah dan serbuk ekstrak yang diproduksi oleh “Bu Gedhe”, keliru satu UMKM yang berada di Desa Bulugede, Kecamatan Patebon.

Menurut pemilik “Bu Gedhe”, Nurhidayah, dirinya bertekun product wood pellet sejak th. 2019, dan untuk rempah-rempah kering dan juga serbuk ditekuni sejak th. 2020. Dalam pemasaran, ia lebih mengandalkan online.

Dikatakan, untuk usaha wood pellet keluar dari permintaan yang terus meningkat dari Jepang dan Hongkong. Bahkan, tersedia juga penawaran untuk Jerman. Sedangkan untuk rempah-rempah, baru dikirim ke India.

“Saya memandang kesempatan ekspor wood pellet dan rempah-rempah kering dan juga serbuk melalui komunitas. Apalagi di sana tersedia komunitas komoditi ekspor gitu,” ungkap Nurhidayah, Jumat (11/11/2022).

Dijelaskan, untuk product wood pellet, mampu dijadikan sebagai sumber kekuatan untuk alat lokomotif, untuk makanan, dan juga mampu dibikin seperti arak premium wood pellet .

“Kami menggandeng perusahaan di Magelang, untuk penyediaan wood pellet didalam wujud telah jadi,” jelasnya.

Sementara untuk product rempah-rempah kering dan serbuk ekstrak, menurut Nurhidayah tersedia enam varian. Yakni beras kencur, temu lawak, jahe emprit, kunir asem, kunir asem plus sirih dan kopi jahe.

“Untuk rempah dan serbuk sendiri masih proses usaha to konsumen menjadi kita meminta pertolongan teman yang kerja di luar, sesudah itu kita jadikan reseller untuk menawarkan ke teman-teman yang tersedia disana. Karena banyak yang kangen minuman tradisional Indonesia,” bebernya.

Nurhidayah menambahkan, product dari Bu Gedhe sementara ini telah membawa legalitas hukum. Menurutnya, grup yang tadinya hanya brand saja, makin lama lama membutuhan legalitas.

“Untuk hak brand juga telah keluar BPOM. Insya-Allah minggu- minggu ini akan keluar nomor id untuk product ekstraknya,” imbuhnya.

Sementara untuk omset rempah-rempah dan serbuk ekstrak, Nur Hidayah mengaku, dirinya meraup Rp 12 juta sampai Rp 14 juta per bulan.

“Sedangkan untuk wood pellet terkait permintaan. Rata-rata omset Rp 48 juta sampai Rp 52 juta per bulan. Alhamdulillah pertolongan legalitas dipermudah,” pungkasnya. (HS-06)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *