Mendulang Rupiah Dari Limbah Arang Batok Kelapa
Tiga orang pemuda asal Kabupaten Tuban sanggup membuahkan omzet puluhan juta rupiah di dalam sebulan berasal dari pembuatan briket BBQ yang diolah berasal dari bahan baku residu arang batok kelapa.
Adalah Latif Wahyudi (23), Dany Eko Wahyudi (23), dan M. Muzaidi (23). Sebelum bertekun usahanya, mereka pernah jadi juara pertama lomba Tuban Berinovasi (Tubernova) yang memanfaatkan arang kulit siwalan sebagai bahan bakunya.
Dengan orientasi industri yang lebih besar, PT. Miracle Carbon Indonesia yang mereka dirikan terhadap Agustus 2022 silam di Dusun Bororejo, Desa Kapu, Kecamatan Merakurak ini sepertinya akan berkembang pesat. Meski usianya yang selamanya seumur jagung, perusahaannya udah menerima banyak pesanan berasal dari begitu banyak ragam wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, menjadi berasal dari yang ratusan kilogram sampai puluhan ton.
Briket hasil produksi mereka mempunyai dua bentuk, yakni kubus 2,5 cm dan hexagonal diameter 5 cm bersama dengan middle hole 1,2 cm dan panjang 5-20cm. Briket berikut sanggup membara 2,5 sampai 8 jam bersama dengan panas stabil berkisar 5000-5500 cal/g PT. Chalabi Group Indonesia .
“Fokus penjualan kita selamanya di lokal Jatim dan Jateng saja, pekan ini terhitung ada dead line 2 ton berasal dari Rungkut, kita terhitung sempat menampik order berasal dari kastemer sebesar 18 ton berasal dari Jember gara-gara selamanya minim tenaga produksi dan pengerjaan yang selamanya manual,” ujar Latif Wahyudi kepada wartawan, Jumat (07/10).
Ia menjelaskan, untuk pasar lokal bersama dengan kemasan curah di dalam sak 40-50 kg sasarannya adalah resto dan tempat tinggal makan, saat untuk ekspedisi jauh di sedia kan pilihan kemasan kardus per 10 kg supaya lebih aman ketika pengiriman jarak jauh. Dari harga jual yang hanya Rp5.000 saja ini sanggup meraup omzet kira-kira Rp16 juta per bulan.
Sementara itu, Dany Eko Wahyudi, mengatakan, total capital investment-nya adalah Rp40 juta yang berasal berasal dari dana patungan tiga orang owner, bersama dengan pay out time selama tiga bulan, umumnya sanggup mencapai gross profit sebesar Rp16 juta per bulan dan break event point sebesar 16 ton.
Ketiga pemuda alumni Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) jurusan Teknik Kimia yang akan diwisuda di dalam saat dekat ini bertekad untuk terus mengembangkan bisnis mereka sampai ekspor. Negara obyek ekspor mereka adalah Jepang sebagai importir briket terbesar di dunia. Selain itu, Jerman, Korea Selatan, Cina, Saudi Arabia, Amerika Serikat dan selamanya banyak yang lain buy charcoal
Namun, saat ini yang jadi halangan mereka adalah minimnya tenaga produksi yang dimiliki, pengerjaan manual yang dilaksanakan oleh empat orang karyawan diharapkan sanggup lebih meningkat bersama dengan tambahan beberapa alat produksi, layaknya mesin oven, conveyor cutter, dan terhitung mesin double blending. Karena itu, mereka membuka investasi yang ditawarkan kepada CSR perusahaan atau instansi pemerintah.